Kamis, 01 November 2012

RUMUS DASAR ELECTRIK


1.  Daya Nyata (P)
Pnyata = V . I . Cos phi
P= Daya nyata ( W )
v= Tegangan ( V )
I= Arus ( I )
2. Daya Semu 
Psemu= V . I
P= Daya semu
v= Tegangan
I= Arus


3. Arus pada Daya Reaktif (Q)
Line to Netral / 1 fasa
=    Q / (x Sin Ø)
Line to line / 3 fasa
=   Q / (√3 x V x Sin Ø)
Ket :
I           =  Arus (Ampere)
P          =  Daya Nyata (Watt)
S          =  Daya Semu (VA)
Q          =  Daya Reaktif (VAR)
V          =  Tegangan (Volt)
Cos φ   =  Faktor daya
Sin φ    =  Faktor daya

Arus Nominal
Untuk menentukan kemampuan hantar arus suatu penghantar yang mensuplai peralatan listrik, terlebih dahulu harus diketahui  besarnya arus nominal dari peralatan tersebut, yang biasanya arus nominal sudah tertera pada name plate pada peralatan tersebut. Jika tidak tertera pada name plate-nya maka kemampuan hantar arus dari suatu penghantar dapat dicari dengan rumus dibawah ini, rumus ini digunakan untuk menentukan arus nominal dari peralatan yang digunakan sistem tiga fasa :
=    P / (√3 x Cos Ø)
Ket :
I =  Arus peralatan (Ampere)
P =  Daya masukan peralatan (Watt)
V =  Tegangan (Volt)
Cos φ =  Faktor daya

Arus Hubung-singkat Kejut
Arus Hubung-singkat dapat merusak instalasi karena:
  1. Pengaruh Termis, Kalau arus hubung-singkatnya berlangsung terlalu lama, kabel-kabelnya akan menjadi terlalu panas, sehingga isolasinya menjadi rusak.
  2. Pengaruh Dinamis, Arus Hubung-singkat kejut dapat merusak instalasi karena gaya-gaya elektro-dinamis yang ditimbulkan. Arus hubung-singkat kejut ini hanya berlangsung singkat sekali.
Arus Hubung-singkat Kejut Pada Beban L-L
Ls – b = k (100 / Ub) x ln x √2
Arus Hubung-singkat Kejut Pada Jaringan L-L
Ls – j = k x (100 / (Ub + Uj)) x ln x √2
Ket :
Is-b       = Arus hubung-singkat pada beban (Ampere)
Is-j        = Arus hubung-singkat pada jaringan (Ampere)
In          = Nilai efektif arus beban nominalnya (Ampere)
k           = Faktor kejut; untuk suatu instalasi, faktor ini dapat ditentukan secara eksperimental.
Ub        = Rugi tegangan dalam generator atau transformator (Beban) pada arus beban nominal dinyatakan sebagai persentase dari tegangan terminal terbuka nominalnya (%).
Uj         = Rugi tegangan pada arus beban nominal di bagian jaringan yang dihubungkan singkat, dinyatakan sebagai persentase dari tegangan terminal terbuka nominal dari generator atau transformator (%).
 Untuk menghitung besarnya nilai kapasitor menggunakan rumus :
C = Qc/-V2ω
Dimana :
Qc = Daya reaktif kapasitor (Var)
V = Tegangan (Volt)
ω = 2πf
Contoh
Satu buah TL dengan daya = 25 W, tegangan = 220 V, Faktor daya = 0,35 Maka :
P = V.I.Cos θ
I = P/V.Cos θ = 25/220x0,35 = 25/77 = 0,3246 A » 324,6 mA
Konsumsi yang dibutuhkan secara teori apabila Cos θ nya 0,9 adalah :
I = P/V.Cos θ = 25/220x0,9 = 0,1262 A » 126,2 mA
Berapa % penghematan :
324,6 – 126,2 = 198,4 » ±61%
Cara mencari nilai kapasitor :
Cos θ1 = 0,35 » θ1 = Cos-1 x 0,35 = 69,50
Cos θ2 = 0,9 » θ= Cos-1 x 0,9 = 25,840
Daya Nyata P= 25W
Daya Semu S1 = V.I = 71,412 VA
S1 = P/Cos θ = 25/0,35 = 71,428 VA
Daya Reaktif
 Q= S.Sin θ
= 71,428.Sin69,5
= 66,904 VAR
P= P1 = 25 W
S= V.I = 220x0,1262 A = 27,764 VA
Q= S.Sin θ
= 27,764.Sin 25,84
= 12,101 VAR
Daya reaktif yang harus dihilangkan :
ΔQ = Q– Q1
= 12,101– 66,904 = - 54,803 VAR
Jadi kapasitor yang digunakan untuk mendapatkan sudut (Phi) = 1 adalah :
C = Qc/-V2ω = - 54,803/2202x314 = 54,803/15197600 = 3,6 μF
Jadi untuk penghematan dengan beban diatas setelah dilakukan perhitungan kapasitor yang harus dipasang sebesar = 3,6 μF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar